PEMERIKSAAN DARAH
Pemeriksaan Darah Lengkap merupakan pemeriksaan laboratorium yang
sering dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan
tersebut biasanya dilakukan pada berbagai kasus demam, infeksi,
inflamasi, dan anemia. Interpretasi atau analisa dari hasil pemeriksaan
darah lengkap sebetulnya dilakukan oleh dokter. Namun karena seringnya
pemeriksaan tersebut, tidak ada salahnya kita mengetahui sedikit
bagaimana membaca hasilnya.
Tujuan artikel ini bukan untuk melakukan interpretasi atau diagnosis
sendiri melainkan agar kita bisa lebih memahami kondisi penyakit kita
dan dapat berdiskusi dengan dokter.
Pemeriksaan darah lengkap terdiri dari :
- Leukosit
- Eritrosit
- Hemoglobin
- Hematokrit
- Trombosit
- Hitung jenis leukosit
- Laju endap darah
Pada kertas hasil pemeriksaan biasanya terdiri dari :
- Identitas lengkap
- Nama dokter
- Nama pemeriksaan
- Hasil
- Nilai rujukan atau nilai normal
- Satuan
- Keterangan
- Saran dari petugas laboratorium (bila ada)
Nilai rujukan pada setiap laboratorium dapat berbeda tergantung reagent dan alat yang dipergunakan. (Baca juga artikel Nilai Rujukan/Normal Laboratorium)
Untuk membacanya, anda perlu melihat satu per satu jenis pemeriksaan, membandingkan hasil pemeriksaan dengan nilai rujukan.
Leukosit dan Hitung Jenis Leukosit
Leukosit atau sel darah putih adalah komponen sel darah yang berperan
dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai infeksi. Apabila
jumlah leukosit melebihi nilai normal disebut leukositosis. Leukositosis
dapat disebabkan infeksi, inflamasi, keganasan dan lain-lain. Sedangkan
apabila jumlah leukosit lebih rendah dari nilai normal disebut
leukopenia. Leukopenia juga dapat disebabkan oleh infeksi, inflamasi,
dan keganasan.
Baca juga artikel Leukositosis
Eritrosit
Eritrosit atau sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke
seluruh tubuh. Di dalam sel darah merah terdapat protein yang berfungsi
mengikat oksigen, yaitu haemoglobin. Apabila jumlah eritrosit di bawah
nilai normal ada kemungkinan terdapat anemia. Apabila eritrosit lebih
dari normal, ada kemungkinan polisitemia. Namun untuk menentukan anemia
atau polisitemia perlu melihat nilai hemoglobin.
Hemoglobin (Haemoglobin)
Hemoglobin atau sering kita kenal Hb adalah protein di dalam sel
darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Bila hemoglobin lebih
rendah dari nilai normal maka disebut anemia. Apabila nilai hemoglobin
lebih tinggi dari nilai normal maka disebut polisitemia.
Banyak kondisi yang dapat menyebabkan anemia di antaranya
kekurangan/defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, talasemia,
infeksi kronik, keganasan dan lain-lain. Untuk mengetahui penyebab
anemia perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu serum iron, feritin,
TIBC, gambaran darah tepi, dan elektroforesa Hb. Pemeriksaan tersebut
dilakukan secara bertahap sesuai indikasi.
Hematokrit
Hematokrit adalah perbandingan volume sel darah merah terhadap volume
darah secara keseluruhan. Nilai hematokrit biasanya dikaitkan dengan
ada tidaknya perembesan plasma pada kasus demam berdarah dengue. Pada
kasus demam berdarah dengue (DBD), apabila terdapat peningkatan
hematokrit berarti terdapat rembesan plasma ke luar pembuluh darah.
Trombosit
Trombosit adalah sel darah yang berperan pada proses pembekuan atau
menghentikan perdarahan. Trombositopenia adalah jumlah trombosit lebih
rendah dari nilai normal. Trombositopenia dapat disebabkan infeksi virus
(termasuk demam dengue atau demam berdarah dengue), keganasan, ITP,
perdarahan, dan lain-lain. Sedangkan trombositosis adalah peningkatan
jumlah trombosit melebihi nilai normal. Trombositosis dapat disebabkan
infeksi, keganasan, reaksi dari kerusakan jaringan, dan lain-lain.
Laju Endap Darah
Laju endap darah adalah kecepatan sel darah merah (eritrosit)
mengendap dalam satuan mm/jam. Laju endap darah yang tinggi biasanya
dikaitkan dengan adanya infeksi akut, infeksi kronik dan inflamasi.
Baca juga artikel Laju Endap Darah Tinggi
Mungkin tidak mudah bagi kita membaca hasil pemeriksaan darah. Hal
tersebut bukanlah masalah. Mengetahui bahwa ada nilai yang tidak normal
dan mengetahui istilah-istilahnya sudah lebih dari cukup. Interpretasi
hasil pemeriksaan harus dilakukan oleh dokter dan menyesuaikan
korelasinya dengan kondisi klinis pasien.
Referensi
Tefferi A, dkk. How to interprete and pursue an abnormal complete
blood cell count in adult. Mayo Clin Proc. July 2005;80(7):923-936
0 komentar:
Posting Komentar